BANYUWANGI, JatimTerkini.id - Kabupaten Banyuwangi sekali lagi memperoleh penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kali ini sebagai daerah dengan perencanaan terbaik.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari keseriusan Banyuwangi dalam menyusun rencana pembangunan yang terintegrasi dari waktu ke waktu, dengan dampak yang nyata dirasakan oleh masyarakat.
Banyuwangi dinilai layak menerima penghargaan ini karena berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegrasi dengan baik, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur.
"Kinerja Bupati dan Wali Kota yang gigih dalam mewujudkan perencanaan terbaik sangatlah dihargai. Ini sangat penting bagi kemajuan Jawa Timur," ungkap Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.
Namun, Banyuwangi tidak berdiri sendiri dalam prestasi ini. Kabupaten Jember dan Blitar juga memberikan kontribusi yang signifikan. Meskipun demikian, Banyuwangi berhasil menonjol sebagai yang terbaik di ujung timur Pulau Jawa.
Di sisi lain, penghargaan untuk kategori kota diraih oleh Kota Mojokerto, Malang, dan Surabaya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menjelaskan strategi yang memungkinkan daerahnya meraih penghargaan tersebut. Banyuwangi memiliki delapan program prioritas yang tertuang dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), seperti upaya pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan ekosistem produktif untuk sektor pariwisata, UMKM, dan pertanian.
Tidak hanya itu, modal sosial juga diperkuat, bersama dengan pengelolaan lingkungan hidup dan transformasi digital dalam pelayanan publik. Selain itu, infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Strategis (KES) juga diberikan perhatian.
“Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi,” Bupati Ipuk.
Ipuk menekankan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan, termasuk melibatkan komunitas lokal mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat terkecil di tingkat Rukun Tetangga.
Terkait dengan peningkatan SDM, upaya dilakukan mulai dari pemberantasan stunting hingga memastikan akses pendidikan yang lebih baik. Angka stunting telah berhasil ditekan, dengan penurunan 17,08 persen dari bulan Februari 2023 hingga Desember 2023.
“Ini akan terus kami genjot sampai benar-benar zero stunting. Begitu pula dengan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) juga terus ditekan sehingga seluruh anak bisa bersekolah,” pungkas Ipuk.