Tpr7TUGpBSO6TUM6TUY5TUWlGi==

Jamaah Religi Al Fatimah Minta Semua Pihak untuk Sebarkan Pesan Damai Usai Pemilu 2024

Jamaah Religi Al Fatimah dan Zahrotul Jannah. (Ist)

SURABAYA, JatimTerkini.id - Kelompok jamaah dari Religi Al Fatimah dan Zahrotul Jannah di Kota Surabaya mengajukan permohonan kepada semua pihak untuk mengedarkan pesan perdamaian dan menerima hasil keputusan setelah Pemilu 2024.

Hj. Chusniah Chamid, selaku Ketua Religi Al Fatimah dan Pengurus Jama’ah Zahrotul Jannah Kota Surabaya, bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat di berbagai wilayah Kota Surabaya, mengadakan pernyataan sikap setelah hasil Pemilu 2024 diumumkan.

“Bahwa kami akan menerima hasil pemilu dengan tetap menjaga kerukunan dan keamanan masyarakat pasca pemilu dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara Pemilu yang telah mengabdi dalam pesta Demokrasi berjalan lancar serta kami mengajak masyarakat untuk fokus memperbaiki ibadah saat ramadhan,” kata Chusniah Chamid, Jumat (5/4/2024).

Dia mengucapkan syukur karena Pemilu telah berjalan dengan lancar, aman, damai, tertib, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dia menekankan bahwa Pemilu merupakan salah satu instrumen penting dalam menjaga demokrasi di Indonesia.

“Kita dan semua pihak tentunya mendambakan situasi pasca pemilu yang damai yang penuh dengan kebersamaan dan kegembiraan,” ujar Hj. Chusniah Chamid bersama Jama’ah Religi Al Fatimah dan Jama’ah Zahrotul Jannah Kota Surabaya.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada semua pihak untuk menyebarkan pesan perdamaian setelah berakhirnya Pemilu 2024.

“Semua tokoh masyarakat, khususnya tokoh daerah maupun agama, diharapkan dapat memberikan nasihat damai. Khusus bagi umat Islam, mari bersiap fokus menata diri pada bulan suci Ramadan dan beribadah lebih giat lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata dia.

Terkait dengan hasil Pemilu 2024, dia berharap agar semua pihak dapat bersabar dan menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti atau ambigu, terutama yang dapat menimbulkan ketegangan di masyarakat.

“Pada era media sosial seperti sekarang ini, informasi begitu bebas berkeliaran sehingga dengan mudah bertebaran hoaks atau editan,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketik kata kunci lalu Enter

close