Tpr7TUGpBSO6TUM6TUY5TUWlGi==

Stok Beras Terancam Akibat Hasil Panen Padi di Blitar Anjlok

Ilustrasi Padi. (Ist)


BLITAR, JatimTerkini.id - Hasil panen padi di Kabupaten Blitar pada tahun 2024 mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, produksi padi dari Januari hingga Februari 2024 hanya mencapai 16.402 ton gabah kering panen.

Angka ini menunjukkan penurunan drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai 69.426 ton pada periode yang sama. Kondisi ini menciptakan kekhawatiran yang besar karena penurunan produksi padi akan berdampak langsung pada ketersediaan beras di pasar.

Kabupaten Blitar, yang merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Timur, terancam dengan kondisi ini.

"Mengalami penurunan yang drastis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada bulan Januari-Februari tahun lalu produksi padi gabah kering panen mencapai 69.426 ton," ungkap Toha Mashuri, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, dalam pernyataannya pada Jumat (5/2/2024).

Faktor utama yang menyebabkan penurunan drastis dalam produksi padi adalah kondisi cuaca yang tidak mendukung. Menurut DKPP Kabupaten Blitar, El Nino menjadi penyebab utama dari penurunan hasil panen pada tahun 2024 ini.

Pada tahun 2024, Kabupaten Blitar dilanda oleh fenomena El Nino, yang mengakibatkan musim penghujan terlambat sehingga kekeringan berlangsung lebih lama. Hal ini menyebabkan sejumlah petani ragu untuk menanam padi.

"Selain itu, cuaca ekstrem juga berdampak negatif pada produktivitas tanaman padi," tambahnya.

Kabupaten Blitar merupakan salah satu penyuplai utama beras di wilayahnya. Penurunan produksi padi secara langsung berdampak pada ketersediaan beras di pasar.

Diharapkan, dengan masuknya musim panen pada bulan April, produksi padi akan meningkat kembali. Pada tahun 2023, produksi padi di Kabupaten Blitar selama setahun mencapai 375.490 ton gabah kering panen.

Ketik kata kunci lalu Enter

close