 |
| Phil Ofosu-Ayeh (Dok. Ist) |
JATIMTERKINI.ID - Phil Ofosu-Ayeh, mantan bek Timnas Ghana, sangat antusias untuk menghadapi tantangan baru bersama PSS Sleman.
Pemain berusia 32 tahun itu tidak sabar untuk merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.
Ofosu-Ayeh baru saja diperkenalkan sebagai rekrutan baru PSS Sleman, menjadi legionernya yang ketujuh untuk musim 2024/2025.
"Tidak sabar memulai petualangan baru di sepak bola Indonesia. Saya akan berjuang membela PSS Sleman demi kehormatan klub, suporter, dan Sleman. Terbang tinggi Super Elja ku!," ungkap Phil Ofosu-Ayeh dilansir dari Bola.com Minggu, (21/7)
Selain Ofosu-Ayeh, enam pemain asing lainnya yang bergabung dengan Super Elang Jawa adalah Cleberson, Danilo Alves, Alan Bernardon, Moon Chang-jin, Betinho, dan Gustavo Tocantins.
Di sisi lokal, PSS Sleman juga mendatangkan talenta-talenta muda seperti Gilang Oktavana, Paulo Sitanggang, Fachruddin Aryanto, dan Ega Rizky.
Manajemen PSS Sleman mengisyaratkan akan terus mencari pemain untuk melengkapi skuadnya.
Ofosu-Ayeh menyebutkan bahwa kepindahannya ke PSS Sleman merupakan pilihan yang tepat.
Ia tertarik dengan antusiasme suporter Indonesia, khususnya Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) yang dikenal loyal dan militan dalam mendukung tim kebanggaan mereka.
"PSS memiliki basis suporter besar dengan fanatismenya yang luar biasa. Melihat tayangan melalui video pertandingan PSS, stadion penuh sesak dan pendukung PSS sangat kreatif,” ujar Phil Ofosu-Ayeh.
"Tapi saya melihat sepak bola Indonesia sebatas dari internet jadi belum merasakan langsung. Apalagi belum bermain jadi semuanya baru bagi saya dan saya tidak sabar menunggu bemain di laga kandang pertama,” sambungnya.
Sebelumnya, Ofosu-Ayeh banyak menjalani karier di klub-klub Liga Jerman, seperti Wilhelmshaven, Rot-Weib Erfurt, MSV Duiburg, VfR Aalen, dan Wurzb Kickers.
Ia juga pernah bermain untuk Wolverhampton Wanderers FC di Liga Inggris pada 2017-2019, meskipun sering dipinjamkan ke beberapa klub.
Terakhir, Ofosu-Ayeh bermain untuk Halmstads BK di Liga Swedia, di mana ia mencatat 76 penampilan, 6 gol, dan 4 assist selama 3 musim.
Ia mengaku melihat perbedaan yang cukup mencolok antara antusiasme suporter sepak bola Swedia dan Indonesia, meski hanya lewat internet.
”Budaya sepak bola Indonesia jelas lebih bergairah, stadion penuh sesak di sini. Di Swedia cukup sepi, orang-orang mengikuti sepak bola tetapi energinya berbeda dibandingkan di Indonesia,” katanya.
“Tujuan saya adalah membantu tim dengan segala cara yang memungkinkan. Hal yang sangat penting, yakni mengawali musim dengan baik dan kemudian kami mengambil langkah terbaik," pungkasnya.
