 |
| ShopeePay tanggapi teguran Kominfo terkait transaksi judi online. (DOK, MNC Media) |
JATIMTERKINI.ID - ShopeePay akhirnya merespon setelah disebut oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi sebagai salah satu dompet digital yang sering digunakan untuk transaksi perjudian online.
Dalam tanggapannya, ShopeePay menegaskan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemberantasan aktivitas ilegal, termasuk perjudian online.
Eka Nilam Dari, selaku Director of Business and Partnership ShopeePay Indonesia, menyatakan bahwa ShopeePay telah melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas transaksi yang mencurigakan melalui sistem deteksi penipuan atau Fraud Detection System (FDS).
Sistem tersebut dirancang untuk mematuhi regulasi yang berlaku, terutama terkait larangan memfasilitasi aktivitas ilegal melalui platform elektronik.
"Kami secara aktif melakukan edukasi serta berbagai upaya untuk mencegah kegiatan perjudian online, seperti menerapkan proses Know Your Customer/Merchant (KYC/M) atau verifikasi data diri & akun Pengguna/Merchant, Enhanced/Ongoing Due Diligence (pengkinian data diri Pengguna), melakukan investigasi terhadap transaksi mencurigakan, melaporkan pelanggar kepada pihak yang berwenang, dan melakukan pemblokiran akun terkait," kata Eka Nilam Dari dalam pernyataan resminya di Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Selain pengawasan dan pemblokiran akun terkait, Eka juga menegaskan bahwa ShopeePay aktif dalam melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwenang sebagai bagian dari upaya kolaboratif dalam memberantas perjudian online.
"Sehubungan dengan siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika tanggal 11 Oktober 2024, kami ingin menginformasikan bahwa terkait data transaksi yang diduga terindikasi dengan judi online, ShopeePay juga secara aktif melakukan investigasi dan pelaporan kepada pihak berwenang sebagai bentuk partisipasi aktif, dan perusahaan juga berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah memerangi aktivitas ilegal," lanjut Eka.
Pernyataan ini muncul setelah Menkominfo Budi Arie Setiadi memberikan teguran keras kepada lima perusahaan penyedia dompet digital yang terindikasi memfasilitasi transaksi perjudian online.
Kelima perusahaan tersebut adalah PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA), PT Visionet Internasional (OVO), PT Dompet Anak Bangsa (GoPay), PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja), serta PT Airpay International Indonesia (ShopeePay).
5 perusahaan dompet digital yang terkait dalam judi online
Menurut data yang dirilis oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), lima perusahaan dompet digital ini tercatat memiliki transaksi dengan jumlah besar yang diduga terkait dengan perjudian online. Berikut adalah nominal transaksi yang terdeteksi:
- PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA) dengan total transaksi sebesar Rp5,37 triliun dari 5.724.337 transaksi.
- PT Visionet Internasional (OVO) dengan nominal transaksi Rp216,6 miliar dari 836.095 transaksi.
- PT Dompet Anak Bangsa (GoPay) dengan total transaksi Rp89,2 miliar dari 577.316 transaksi.
- PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) dengan nominal transaksi Rp65,4 miliar dari 80.171 transaksi.
- Airpay International Indonesia (ShopeePay) dengan nilai transaksi Rp6,1 miliar dari 33.069 transaksi.
Menkominfo menegaskan bahwa teguran keras ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mengatasi maraknya perjudian online yang melibatkan platform dompet digital di Indonesia.
Budi Arie juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk menindak lebih lanjut dan memastikan bahwa dompet digital tidak digunakan untuk aktivitas ilegal.
Dengan respons dari ShopeePay, diharapkan ada peningkatan dalam upaya pencegahan transaksi yang berpotensi ilegal, sekaligus memperkuat pengawasan agar platform pembayaran digital dapat digunakan secara aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
